Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat pendidikan yang menuntun tumbuh kembang anak sesuai kodrat alam dan zaman, diadalam kegiataan pendidikan baik pembelajaran yang bersifat kognitif maupun psikomotorik akan terjadinya momment Senang, bahagia, sedih karena berbuat kesalahan dan gembira karena penghargaan yang didapatkanya. proses perjalanan ini tentunya akan memunculkan sebuah budaya atau kebiasaan yang dilakukan sehingga lahirnya etika/karakter pada anak. agar siswa memiliki sebuah karakter dan menemukan kendali diri yang positif yang dapat menghantarkan pada kekuatan yang diharapkan, Melalui penumbuhan budaya positif yang akan menghasilkan nilai kebajikan yang diharapkan perlu adanya upaya konkrit bersama. adapun nilai kebajikan yang diharapkan tumbuh pada anak yakni nilai kebajikan sesuai dengan nilai Profil Pelajar Pancasila.
Sosialisasi Budaya positif disekolahan dengan prakarsa perubahan mewujudkan siswa yang berakhlak, cerdas, terampil dan tangguh serta berwawasan global maka diperlukan adanya budaya postif yang melekat pada sekolahan dan dilakukan secara kolaborasi oleh berbagai civitas akademik dengan berbagai rencana yang telah disusunya secara bersama dan matang. pada rencana ini hendaknya sekolah memberikan ruang gerak yang seluas luasnya pada Siswa yang menjadi subjek atau keberpihakan pada Murid kita, memenuhi kebutuhan murid dalam mewujudkan bakat dan minatnya. sehingga dapat terciptanya tujuan pendidikan yang merdeka.
Tujuan
Melalui budaya positif kita dapat
menemukan siswa yang memiliki jati dirinya dengan kekuatan akhlak dan etika
yang melekat pada dirinya dengan berbagai nilai nilai kebajikan yang tertanam
pada dirinya. serta menumbuhkembangkanya kemampuan anak sesuai kodrat alam dan zamanya. pada zaman sekarang dunia berlomba lomba menemukan pembaruan yang berkaitan dengan teknologi, baik teknologi yang mendatangkan banyak manfaat maupun tekologi yang akan merusak. hal demikian harus menjadi prakarsa perubahan tidak hanya pandai dalam teknologi melainkan harus tertanam kekuatan manusia indonesia yang berbudi luhur dan berakhlak mulia dalam penggunaan atau pembuatan teknologi untuk keslematan dunia.
Tolak Ukur
Menerapkan keyakinan kelas/sekolah
Menghilangkan hukuman & sanksi/ konsekuensi diganti menjadi restitusi
Menjalankan Segitiga Restitusi dalam menyelesaikan permasalahan pada murid
Linimasa Tindakan yang akan dilakukan :
Tahapan Perencanaan :
Sosialisasi Budaya positif mengenai dampak pemberian reward, Hukuman,
Sanksi/Konsekuensi, Restitusi serta memahami kebutuhan dasar manusia dan peran
5 kontrol manusia serta penerapan segitiga restitusi. pada tahap perencanaan ini, kami berdiskusi dan kolaborasi bersama manajemen sekolahan yakni kepala sekolah, waka kurikulum dan rekan guru sejawat untuk ikut berperan dalam penerapan budaya positif yang ada pada sekolah.
Tahapan Pelaksanaan :
Mengajak seluruh siswa bersama wali kelas
dan guru membuat keyakinan kelas dan keyakinan sekolah untuk menumbuhkan
disiplin dan nilai -nilai kebajikan sesuai Profil Pelajar Pancasila sebagai
upaya mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan semua elemen pendidikan. tahap ini merupakan tahapan yang memerlukan energi pembaharuan harus dilakukan dengan kesabaran, kasih sayang serta dapat memainkan kontrol posisi diri guru menjadi manajer yang mampu menyelesaikan masalah pada anak dengan mengembalikan jadi dirinya sebagai indivifu yang bertanggungjawab dan mandiri
Tahapan Refleksi :
Meninjau kembali atas capaian hasil
selama kegiatan pembelajaran apakah terdapat kelebihan maupun kekuranganya
serta membuka umpan balik berbagai pihak sebagai bahan refleksi untuk kemajuan
bersama yakni mewujudkan keberpihakan pada murid. tahap ini penting dilakukan sebagai tolak ukur capaian penyelenggaran budaya positif yang telah terbentuk dan dijalankan, adanya kekurangan akan menjadi bahan evaluasi perbaikan dikemudian hari, serta terdapat kebaikan akan dipertahankan ataupun ditingkatkan.
Dukungan Yang dibutuhkan
1. Daya dukung bersifat Moril dari kepala sekolah
dan warga sekolah terhadap konsistensi penerapan Budaya Positif dengan
dibentuknya keyakinan kelas dan dilegalkan menajdi pedoman bersama.
2. Sarana/Prasaran penunjang Budaya positif Seperti
Papan Keyakinan Kelas, Fasilitas Kreatifitas Siswa, Raung Kelas yang aman dan
nyaman serta kebersihan lingkungan dengan berkolaborasi manajemen sekolah dan
seluruh warga sekolah untuk mewujudkan keamanan, ketertiban dan kenyamanan
bersama.
Berikut saya tampilkan aksi nyata Modul. 14
Kiranya bapak/ibu mempunyai pendapat mengenai aksi nyata Budaya Positif yang saya lakukan, ibu/bapak bisa berdiskusi bersama didalam forum komentar pada chat youtube diatas
0 Response to "Budaya Positif Sekolah Menebalkan Karakter Siswa"
Post a Comment